JAKARTA -
Pernah enggak, kita merasa bingung dengan kehidupan yang kita jalani? Kita
bertanya-tanya, "Apa yang saya lakukan di sini?", "Mengapa saya
mengambil program studi ini?", "Akan jadi apa saya nanti?"
Ketika
mendapati diri kita mempertanyakan hal-hal semacam itu, itu artinya kita sedang
menghadapi krisis eksistensi. Daripada bingung, kita bisa menerapkan beberapa
kiat ini untuk keluar dari krisis eksistensi yang bikin galau ini.
1.
Bongkar hidup kita
Tahap
ini berarti, kita harus memilah-milah setiap bagian dalam hidup kita. Jika kita
memiliki beberapa aspek dalam hidup yang tidak kita sukai dan kita bisa
menyingkirkannya, maka singkirkan hal itu.
Jika
ada sesuatu yang membutuhkan waktu untuk berubah, buatlah catatan akan hal itu
dan kemudian teruslah menjalani hidup.
Jangan
tenggelam dalam kenyataan bahwa segala masalah kita nampaknya tidak dapat
dibereskan, pemikiran seperti ini hanya akan membuat kita merasa lebih buruk.
Fokuslah pada apa yang dapat kita perbaiki pada satu waktu, dan khawatirkan hal
lainnya di kesempatan berikutnya. Demikian dilansirCollege Cures, Rabu
(28/11/2012).
2. Buat
solusi untuk masalah pelik
Membuat
daftar solusi atas berbagai masalah yang nampaknya sangat sulit dipecahkan akan
membuat masalah-masalah itu terlihat lebih mudah ditangani. Kita akan merasa
lebih ringan setiap saat kita membuat perubahan kecil yang dapat membantu diri
kita.
3.
Lupakan masa lalu
Seharusnya,
kita lebih mengkhawatirkan masa depan, karena di masa depanlah kita akan merasa
lebih bahagia. Kita enggak perlu tenggelam di masa lalu, karena kita tidak akan
bisa mengubahnya. Fokuskan segenap sumber daya yang kita miliki untuk masa
depan, satu-satunya hal yang bisa kita kontrol dan ubah.
4.
Bersihkan kamar
Jangan
anggap sepele hal yang satu ini. Kamar yang rapi dan bersih membuat kita lebih
rileks dan berkonsentrasi, dua hal yang pasti sangat kita butuhkan.
5.
Lepaskan endorpin
Berolahragalah,
makan cokelat, atau lakukan apa pun yang membuat kita senang dan melepaskan
hormon endorpin. Hormon ini menciptakan perasaan nyaman dan bahagia di tubuh
kita. Dan perasaan seperti inilah yang kita butuhkan di tengah setumpuk beban
di pundak kita, bukan?
6.
Temukan teman bicara
Kita
akan merasa sangat lega jika mampu melepaskan semua pikiran negatif atau
membagi beban kita kepada orang lain. Kita bisa menjadikan orangtua, teman,
pacar sebagai sandaran emosional ini.
Bahkan,
kita bisa memanfaatkan fasilitas terapis yang disediakan kampus. Jangan salah,
keberadaan terapis bukan semata-mata untuk mengobati orang gila, loh.
7.
Ikuti perkembangan alam setiap hari
Di
siang hari dan cuaca cerah, nikmatilah bebasnya alam di luar rumah. Pada malam
hari, tidurlah dengan nyenyak dengan mematikan semua peralatan elektronik di
kamar kita.
8.
Bernapas
Tahap
ini adalah yang paling penting. Ambil napas panjang dan dalam setiap kali kita
merasa tertekan. Kemudian keluarkan napas itu perlahan-lahan. Kita akan merasa
lebih tenang dan mampu berpikir jernih.
Ingat
saja, lakukan apa yang harus kita lakukan dan buatlah diri kita merasa lebih
baik. Jangan lupa, cukupkan waktu tidur kita.(rfa) (SOURCE)
No comments:
Post a Comment