Saturday, 24 November 2012

Hitler Mati di Indonesia?



Judul :  Rahasia Yang Terkuak, HITLER MATI DI INDONESIA
Penulis :  Ir. KGPH. Soeryo Goeritno, M.Sc
Tahun :  2010
Penerbit :  Titik Media Publisher
Tebal :  121 halaman

Siapa yang tidak kenal nama Adolf Hitler, sang fuhrer, penguasa Nazi yang sangat kejam dan ditakuti, pencetus Perang Dunia II. Dalam catatan sejarah, versi terpopuler, Hitler diberitakan mati dengan cara minum racun sianida dan menembak dirinya sendiri bersama istrinya, Eva Braun, yang baru dinikahi 40 jam sebelumnya, di dalam bunker persembunyiannya pada 30 April 1945 saat Jerman diduduki Uni Soviet.

Namun demikian ternyata tidak ditemukan saksi yang melihat kejadian sebenarnya dan tidak didapat bukti bahwa tengkorak yang ditemukan adalah milik sang fuhrer karena  menurut analisis DNA, tulang tersebut milik seorang perempuan.

Dunia  mengungkapkan  beberapa versi mengenai kematian Hitler. Dimulai dari tanda-tanda kondisi fisik dan psikis Hitler beberapa jam sebelum kematiannya sampai perkiraan cara kematiannya berdasarkan tulang manusia yang ditemukan dalam bunker. Namun demikian semua itu  akhirnya mentah dengan bukti-bukti yang lemah. Maka, bisa jadi Hitler mati di Indonesia.

Dokter Sosro Husodo secara tidak sengaja membaca sebuah artikel dalam majalah Zaman No.15/thn/Minggu II-Januari 1980 yang ditulis Heinz Linge , mantan pelayan Hitler, "Cerita Nyata Hari Terakhir Seorang Diktator". Linge membeberkan beberapa keadaan fisik Hitler , diantaranya jika berjalan menyeret kaki kirinya, tangan kirinya yang mulai gemetar, dan bahwa dia bersyukur bahwa mayat dan makam Hitler tak pernah ditemukan.

Betapa terkejutnya dokter Sosro, karena dokter Jerman tua yang pernah dikenalnya di Sumbawa Besar dulu memiliki ciri-ciri seperti yang dikatakan Linge. Mulailah dokter Sosro mencari tahu di mana keberadaan Hitler, dimulai dari tempat dia mengenal dokter Jerman yang dikenal di  Sumbawa Besar dengan nama dokter Poch atau dokter Jerman, lengkapnya dr .Med.G.A. Poch.

Dokter Sosro mengungkapkan beberapa percakapannya dengan dokter Jerman tersebut, pada tahun 1960. Saat itu dia juga bertemu dengan Eva Braun yang memakai nama samaran "Gerda".  Pada tahun 1964, "Gerda" sudah  tidak terlihat yang menurut informasi  pindah ke Amerika Serikat. Tahun yang sama, dokter Jerman memeluk agama Islam dan setahun kemudian menikah dengan perempuan Sunda bernama Sulaesih.

Dokter Poch meninggal pada tahun 1970, usia 81 tahun,  di rumah sakit Karang Menjangan (sekarang RS dr Sutomo), Surabaya, saat mengantar pasien dari Sumbawa Besar berobat, dan dimakamkan di TPU Ngagel, Surabaya. Peninggalan berupa catatan-catatan  dan hari-hari yang dilalui bersama Sulaesih beserta masyarakat yang mengenalnya semakin menguatkan bahwa dialah Hitler.

Pada istrinya Sulaesih, dalam sebuah percakapan, dokter Poch mengakui bahwa dirinya adalah Hitler sang pemimpin Nazi. Antara percaya dan tidak percaya, namun Sulaesih diberi  amanat oleh suaminya agar percakapan tersebut tidak dibicarakan pada siapa pun.

Selain diceritakan  mengenai  bagaimana Hitler bisa berada di Indonesia, alasan memilih Indonesia sebagai tempat pelariannya, dan akhirnya mati dalam keadaan muslim bernama  Abdul Kohar, warga negara Indonesia, dalam buku ini juga ditampilkan beberapa foto dokumen dan keberadaan Hitler di Indonesia

Membaca buku ini juga mengulang  pengetahuan  sejarah tentang Hitler, pembentukan Nazi, sepak terjang,  dan pengaruhnya di dunia internasional.  Menarik. Dan bagi yang penasaran dan menyukai teka-teki, dapat melanjutkan mencari fakta, bukti-bukti yang semakin menguatkan, dan mengubah sejarah dunia  bahwa Hitler sebenarnya mati di Indonesia.

Peresensi: Yunita Nursyamsiah
Penikmat buku tinggal di Sleman, Yogyakarta (SOURCE)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...