SKOTLANDIA – Mahasiswa konservatif di St
Andrews University di Skotlandia akan meminta maaf kepada Barack Obama.
Permintaan maaf disampaikan melalui surat karena anggota komunitas
mahasiswa di kampus itu telah membakar patung Presiden Amerika Serikat
tersebut.
Presiden Asosiasi Perhimpunan dan Konservatif St Andrews Matthew Marshall mengatakan, insiden yang terjadi pada Jumat pekan lalu tersebut merupakan peristiwa yang bodoh dan sangat disesali.
Marshall menambahkan, universitas sangat prihatin dengan insiden ini. Menurutnya, Amerika dan Presiden Obama adalah sekutu penting bagi Inggris. Marshall pun meminta maaf atas nama asosiasi. Menurutnya, tindakan tersebut adalah tindakan bodoh.
“Saya minta maaf atas setiap hal yang telah merusak reputasi dari University of St Andrews, atau Partai Konservatif Skotlandia. Saya memastikan, hal ini tidak akan pernah terjadi lagi,” jelas Marshall seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (25/11/2011).
Sementara itu, pihak berwenang di kampus Duke dan Duchess of Cambridge tersebut mengatakan akan mempelajari kasus ini. Juru bicara universitas mengatakan bahwa insiden membakar patung Obama adalah tindakan yang naif dan tidak sensitif. Mereka menilai insiden ini tidak sengaja dibuat rasis.
Insiden ini, bagaimanapun, telah menjadi perhatian banyak orang, dan universitas sangat menyesalkannya. University of St Andrews memegang keyakinan yang kuat dalam hal perdebatan politik dan kebebasan berekspresi, namun pihak universitas sendiri berharap para siswa memperlakukan orang lain dengan hormat.
“Membakar patung seorang tokoh adalah tindakan kekerasan dan intoleransi serta tidak diterima di universitas kami yang modern dan internasional,” tambahnya.
Sebelumnya, aksi mahasiswa ini menuai kecaman dari anggota parlemen dari Partai Buruh, John Park. Park, yang konstituennya termasuk University of St Andrews mengatakan, insiden ini sebagai penyerangan yang serius dan tidak lucu.
“Membakar patung dari seseorang merupakan perbuatan yang menyinggung, apalagi pada Presiden kulit hitam pertama Amerika. Ini sungguh perbuatan yang sangat tidak menyenangkan,” jelas Park
Source: Okezone.com
Presiden Asosiasi Perhimpunan dan Konservatif St Andrews Matthew Marshall mengatakan, insiden yang terjadi pada Jumat pekan lalu tersebut merupakan peristiwa yang bodoh dan sangat disesali.
Marshall menambahkan, universitas sangat prihatin dengan insiden ini. Menurutnya, Amerika dan Presiden Obama adalah sekutu penting bagi Inggris. Marshall pun meminta maaf atas nama asosiasi. Menurutnya, tindakan tersebut adalah tindakan bodoh.
“Saya minta maaf atas setiap hal yang telah merusak reputasi dari University of St Andrews, atau Partai Konservatif Skotlandia. Saya memastikan, hal ini tidak akan pernah terjadi lagi,” jelas Marshall seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (25/11/2011).
Sementara itu, pihak berwenang di kampus Duke dan Duchess of Cambridge tersebut mengatakan akan mempelajari kasus ini. Juru bicara universitas mengatakan bahwa insiden membakar patung Obama adalah tindakan yang naif dan tidak sensitif. Mereka menilai insiden ini tidak sengaja dibuat rasis.
Insiden ini, bagaimanapun, telah menjadi perhatian banyak orang, dan universitas sangat menyesalkannya. University of St Andrews memegang keyakinan yang kuat dalam hal perdebatan politik dan kebebasan berekspresi, namun pihak universitas sendiri berharap para siswa memperlakukan orang lain dengan hormat.
“Membakar patung seorang tokoh adalah tindakan kekerasan dan intoleransi serta tidak diterima di universitas kami yang modern dan internasional,” tambahnya.
Sebelumnya, aksi mahasiswa ini menuai kecaman dari anggota parlemen dari Partai Buruh, John Park. Park, yang konstituennya termasuk University of St Andrews mengatakan, insiden ini sebagai penyerangan yang serius dan tidak lucu.
“Membakar patung dari seseorang merupakan perbuatan yang menyinggung, apalagi pada Presiden kulit hitam pertama Amerika. Ini sungguh perbuatan yang sangat tidak menyenangkan,” jelas Park
Source: Okezone.com
Posts
No comments:
Post a Comment